26 Mar 2010
Kisah ini aku ambil dari email salah seorang temanku di milis, semoga kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dalam menjalani kehidupan.
Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih.
Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.
Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.
Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuk berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya
itu. "Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu?
Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
subhanallah..teladan yang baik..
BalasHapussaya jadi bingung saya yang mana?apakah biji kopi, wortel atau telur?
nica posting kak!
BalasHapussukss untuk kakak!
BalasHapussebuah insfirasi yang sangat baik,,,tapi saya kira antara semua itu bisa kita kondisikan,,,dari kuat menjadi lemah,,,lemah menjadi kuat,,,itulah hidup,,,dan itu tidak dapat tuk di pungkiri,,,,kalo dapat masalah itu menuntut kita tuk jadi kuat karena masalah butuh kekuatan untuk menyelesaikannya,,,
BalasHapusPapun yang terjadi tetaplah semangat..."kesuksesan bukan karena tidak pernah jatuh,,melainkan beberapa kita bangkit ketika jatuh,,,,"
aku ingin menjadi telur yang semakin kuat saat mengadapi masalah..
BalasHapushehee..
bener-bener inspiratif baget mbak ceritanya.. :D
Aku suka ceritanya...! Inspiratif..
BalasHapusThanks for sharing...
Seorang ayah yang hebat... mampu memberikan pelajaran hidup pada anaknya dg cara yg unik dan tak akan terlupakan
BalasHapussubhanllah.. inspiratif banget mbaaaa postingannyaaa.. love it.. really love it ^________^
BalasHapusjadi kopi aja deh...hehehe
BalasHapusmantapp,. seperti biasa, postingan Anda selalu bagus untuk saya baca,.^^
BalasHapusyg pasti patut di teladani
BalasHapusposting membangun nih...saya pilih telur deh...hehe...
BalasHapusaku jadi apa ya mba, aku juga bingung jadi apa, elur ato wortel, ato malah kopi :D
BalasHapusjangan lupa di ambil awardnya di jombloku, ech bukan award dink, tag hehe
BalasHapusnice post! ^^
BalasHapusinspiratif banget :)
met malem Lia
saya berharap saya bisa seperti telur nuh..
BalasHapusmet malem...
iya inspiratif sekali ceritanya...
BalasHapusnice post....
BalasHapussmangaaaat...
Nice posting. Salam silaturahim.
BalasHapustengs ya mbak atas ceritanya
BalasHapushemm...lmyan menarik....!!!!
BalasHapusInspirasinya justru memberi pemahaman baru bagi hidup kita...!!!! kl neng mau pilih yg mana...???
kl akang mau pilih biji kopi, dmn ketika kita menghadapi masalah bukan membuat kita makin kuat menghadapinya melainkan menjadi semakin baik mengendalikannya...
jika kita menjadi kuat masalah yg akan kita hadapipun akan semakain kuat, begitu seterusnya..sehingga yg akan kita habiskan adalah berusaha untuk semakin kuat tanpa pernah berusaha untuk mengakhirinya...
namun jika kita mampu membaur dalam masalah itu, kita akan paham apa yang akan dan sedang terjadi..sehingga kita bisa menjadi pihak yg mampu mengendalikan masalah itu sendiri..bukan pihak yg selalu menentangnya...!!!!
blom di kerjain jugaaaaaaaaaaaaaaaaa
BalasHapusUda sering denger crita ini,,,,
BalasHapusTapi,baguz koq...
Disaat da masalah,Kita memang haruz mencontoh biji Kopi....Krn kopi ttp konsisten dengan keadaanya,Tidak seperti wortel yang berubah menjadi lemah,ato telur yang berubah menjadi keras kepala! naizz post kakak!
nice story
BalasHapusAku pernah baca ini. Emang ini kisah yang bagus. Mengingatkan kita untuk bisa memilih .. mau seperti apa kita ketika menghadapi masalah. Cerita cerita begini bisa menguatkan kita dalam menghadapi beberapa hambatan di depan.
BalasHapusGood posting .. ^.^
kutak tahu diriku ada dimana diantara ketiga benda tersebut ....
BalasHapusyang pasti harus berubah menjadi lebih baik ....
yeeeeeee blom di kerjain juga, kemana ni orang thuk thuk :D
BalasHapuskisah yang inspiratif :)
BalasHapus@All : Thanks untuk commentnya ya..
BalasHapusNice story mbak Lia. Nanti saya ceritakan pada anak saya yang ABG
BalasHapusnice story
BalasHapuskalo jadi biji kopi, wortel dan telur secara bersamaan? bisa gak ya
hehehe
great !! inspiratif bgt...tengz ya ^_^
BalasHapusGBU
Just nice... izin share linknya ke wall FB ku ya, dear..
BalasHapusSilahkan sist..
BalasHapushttp://jadikopi.blogspot.com
BalasHapusaku pilih telur ma wortel dikasih saus kacang
BalasHapusdan minumnya kopi panas tnp gula
menu yg bagus tuk merasakan betapa indahnya ujian yg berat
makasih.
han
kalo untuk anak2 mungkin harus diperjelas dengan memberikan penjabaran untuk masing2 analoginya...
BalasHapusijin copy ya...
BalasHapuslam kenal... aq penggemarmu... aq suka cerita.. thaxs inspirasinya yaaa..
BalasHapusnice! ijin copas yua. thx
BalasHapusbagus,,aku suka..
BalasHapusiji copy ia:)
Yang tau kita adalah kita sendiri, so orang lain hanya sebagai pembantu..
BalasHapuspokoe siiip..,dan keinginanq mungkin ingin seperti kopi yang bisa merubah sesuatu menjadi lebih baik lagi.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusberharap bisa menjadi telur..
BalasHapusSemakin kuat cobaan yang menerpa, semakin kuat diri ini..
izin copas ya.. ^_^
>>lagi searching kisah-kisah inspiratif..
Mampir kesini http://spiritoflearner.com
jadi kopi juga yang bener nieh...
BalasHapusyang sebelum.a lemah...
bahkan ditiup pun bisa berhamburan...
tapi setelah diberikan air panas...
dia gk berubah jadi keras atau tahan banting...
tapi air panas itu yang berubah menjadi seperti yang dia mau...
klu air panas itu adalah masalah dan cobaan,,,
berarti...
nice posting...
BalasHapussubhanallah..
BalasHapuspelajaran buat kita..
termasuk manakah kita?
kerennn...
BalasHapusikut gabung ya...
Nice sist
BalasHapusnih rumah murah di palembang tanpa dp gilk kok bisa seh http://athungabadi.com
BalasHapusIzin copas boleh kan?
BalasHapuswww.zeerezzy.blogspot.com
Catatan yg bgs. Izin copaz y sis...
BalasHapusizin copy y..
BalasHapusslam knal..;-)
bagus kak..
BalasHapusq ingin menjadi biji kopi yg bsa membawa perubahan..hehehe
ijin share ya sis...
BalasHapushm. jadi bingung niih.. saya jadi semua deh .. tapi yang pasti telur tetap idola ^^
BalasHapusMakasih kisah inspiratifnya mba...
BalasHapushttp://kafebuku.com/chicken-soup-for-the-chocolate-lover%E2%80%99s-soul-55-kisah-inspiratif-tentang-menikmati-hidup-dalam-momen-momen-paling-manis/
nice post.....
BalasHapussalam.. kenala aja.....]
bagus
BalasHapusSumpah.... perumpamaan yang bagus. Aku ngerasa tersentuh banget.
BalasHapusKalau boleh milih si aku pengen jadi kopi aja yang bisa membawa perubahan. Tapi jadi telur oke juga. Sayangnya kenapa hidupku malah lebih mirip wortel ya?.... *Hammer*.
Sungguh inspiratif sekali cerita ini,tapi masih meninggalkan pertanyaan bagiku yaitu tentang kopi yang di rebus.apa maksudnya?
BalasHapusCerita ini pernah sy baca dlm sebuah buku motivasi yg berjudul setengah Isi setengah kosong.jadilah kopi walaupun di rebus..dia tetaplah kopi justru air nya lah yg terwanaai Dan di beri rasa oleh kopi.Jadilah diri kita walau lingkungan mempengaruhi namun tetaplah jd diri sendiri yg positif.
BalasHapusCerita ini pernah sy baca dlm sebuah buku motivasi yg berjudul setengah Isi setengah kosong.jadilah kopi walaupun di rebus..dia tetaplah kopi justru air nya lah yg terwanaai Dan di beri rasa oleh kopi.Jadilah diri kita walau lingkungan mempengaruhi namun tetaplah jd diri sendiri yg positif.
BalasHapusBagus :)
BalasHapusnais inpo, emang sih belum baca semua komentar dan manakah di antara ketiga akan jadi apa saya nanti. Namun saya memiliki pemikiran yang berbeda, yaitu bukan menjadi yang ketiga yang disebutkan (wortel, telur , kopi) melainkan air tersebut. aku ingin menjadi air, yang mampu menjadi wadah bagi mereka hingga merubah mereka menjadi yang lebih berguna dan bermanfaat. bagaikan lingkungan yang mempengaruhi sekitar ke arah positif
BalasHapus